Sabtu, 11 Februari 2012

Energi Bersih Dari Mikro Hidro

Jakarta (30/01)-Perubahan iklim adalah salah satu tantangan yang paling signifikan yang akan dihadapi Indonesia di masa yang akan datang. Dengan populasi 240 juta jiwa, dan tingkat pertumbuhan sebesar 6,1% di tahun 2010, Indonesia akan ditanya apakah mungkin untuk tetap bertahan tanpa mengorbankan lingkungan. Perubahan iklim telah memperlihatkan kenaikan suhu di Indonesia sebesar 0.3 derajat.

Kondisi iklim bahkan akan menjadi tambah buruk jika penggunaan energi di Indonesia diteruskan. Negara ini hidup dalam paradigma penggunaan energi yang tidak berkelanjutan, menyebabkan degradasi lingkungan yang parah. Saat ini, 93% pasokan energi di Indonesia dihasilkan dari bahan bakar fosil seperti batubara, gas dan minyak. Bahan bakar fosil terbukti telah menyebabkan perubahan iklim karena melepaskan gas rumah kaca yang begitu besar. 

Dalam langkah positif ke depannya untuk masa depan yang lebih baik, Pemerintah Indonesia telah berjanji untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dari 7% menjadi 15% dalam visi mereka sampai tahun 2025, Kebijakan Energi Nasional. Sementara itu, WWF, dalam penelitian dasarnya melanggar "Laporan Energi", menyajikan skenario yang provokatif, membuat perencanaan untuk masa depan dimana 100% energi di dunia dipasok dari sumber energi terbarukan di tahun 2050.

Dalam upaya mempercepat jalan ambisius terhadap tenaga bersih utnuk planet kita, mengembangkan penggunaan mikro hidro adalah salah satu solusi.

Sebagai sumber energi terbarukan, Mikro Hidro telah memberikan potensi yang baik bagi masa depan Indonesia. Satuan Program Pengembangan Nasional telah memperhitungkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 500MW kapasitas mikro hidro meskipun saat ini baru 21MW terpasang. Selain itu, mayoritas kapasitas Mikro Hidro di Indonesia dapat ditemukan pada masyarakat kecil dan pedesaan, dimana akses untuk listrik masih jarang. 

Dalam proyek Mikro Hidro energi berasal dari tenaga arus sebuah sungai kecil melalui pembuatan sebuah roda air yang terpasang pada generator. Aliran alami sungai digunakan sebagai sumber listrik untuk memutar roda, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan generator listrik.  Tidak ada air yang hilang dalam sistem. Setelah melewati rodaair kembali lagi ke sungai. Pada akhirnya, Mikro Hidro merupakan sumber energi bersih berkelanjutan yang tidak menghabiskan sumber daya alam, tidak menghasilkan emisi dan menciptakan zero waste.

Pada oktober 2010, WWF menyelesaikan konstruksi dari proyek Mikro Hidro di Desa Sungai Lung, Kalimantan Tengah. Sungai Lung terletak di wilayah terpencil di sekitar Kalimantan Tengah, tanpa pasokan listrik pemerintah. Sebelumnya, Desa ini menggunakan generator bertenaga solar untuk memasok energi, tapi karena sulitnya biaya, maka hal ini jarang digunakan.  Saat selesai, proyek Mikro Hidro di Sungai Lung menyediakan 5kW listrik, mampu memasok seluruh rumah di 10 desa.

Dengan tidak membeli solar untuk generatornya, biaya hidup telah berkurang cukup banyak bagi masyarakat. Uang ini bisa digunakan untuk kebutuhan kesehatan dan pendidikan. Juga, pasokan listrik yang bisa diandalkan untuk kebutuhan penerangan, memasak dan peralatan lain yang dapat meningkatkan standar hidup mereka.

Selain meningkatkan standar hidup masyarakat, hal ini juga memberikan manfaat besar untuk pelestarian lingkungan. Menurut Indra Wardhani, koordinator Cincin Api WWF Indonesia, "Proyek ini akan menghemat 20 ton karbondioksida per tahun."

Selanjutnya, hutan di sekitar Sungai Lung sekarang diamankan dari deforestasi oleh masyarakat setempat. Seperti yang ditunjukkan oleh Wardhani, "Mikro Hidro juga mendukung upaya konservasi hutan, pohon-pohon tidak lagi ditebang untuk kebutuhan desa."

Dari hasil kampanye Earth Hour yang sukses, WWF berjanji untuk membangun proyek Mikro Hidro kedua pada 2012. Ini akan dibuat di Desa Harowu, Kalimantan Tengah, dengan kapasitas 15kW. Salah satu manfaat besar dari proyek Mikro Hidro, selain manffat bagi lingkungan, biaya operasional yang dihabiskan sangat sedikit. Hasilnya, desa-desa terpencil di Indonesia mendapat akses yang berkelanjutan, swasembada pasokan energi.


Mikro Hidro terbukti menjadi sumber energi terbarukan, dan dua proyek WWF di Kalimantan dapat dilihat sebagai langkah menuju masa depan berkelanjutan untuk semua melalui energi terbarukan 100% pada tahun 2050.

sumber: www.wwf.or.id

0 komentar:

Posting Komentar